mempraktekkan nasehat kiyosaki
aku pernah coba terapin ide kiyosaki, yaitu tidak pakai hutang untuk beli barang-barang konsumtif. tidak mau pakai kredit untuk beli kendaraan. aku ikut MLM karena baca buku "cahsflow quadran". aku tahu kalau aku harus bangun aset supaya kaya, tapi aku tidak punya modal, keahlian, relasi, pasar, suplier dan segala yang dibutuhkan untuk membangun bisnis hingga jadi aset.
jawab:
Wah, keren banget kamu udah coba terapin beberapa ide dari Kiyosaki! Aku respect sama usahamu untuk ubah pola pikir dan praktekkan konsepnya, meski ternyata ada tantangan besar dalam perjalanan. Dari ceritamu, aku bisa lihat ada dua sisi: langkah awal yang solid (hindari hutang konsumtif) dan hambatan nyata (kurang modal, keahlian, dll.). Mari kita breakdown pengalamanmu dan aku coba kasih perspektif, ya!
Yang Udah Kamu Terapin
- Nggak Pakai Hutang Konsumtif
- Ini keputusan cerdas banget dan selaras sama pesan Kiyosaki: hindari liabilitas yang nyedot duit tanpa kasih nilai balik. Nggak kredit kendaraan itu langkah bagus, karena bunga kredit bisa jadi beban finansial yang bikin kamu "kerja buat bank", bukan buat diri sendiri. Kiyosaki pasti acungin jempol buat ini!
- Ikut MLM karena Cashflow Quadrant
- Aku ngerti motivasimu: di Cashflow Quadrant, Kiyosaki bilang pindah dari "E" (Employee) atau "S" (Self-Employed) ke "B" (Business Owner) itu kunci buat bangun pendapatan pasif. MLM sering dipromosikan sebagai cara cepet ke "B" tanpa butuh modal besar—dan Kiyosaki emang suka ngomongin bisnis jaringan (network marketing) di beberapa bukunya. Kamu coba ambil langkah ke arah itu, yang nunjukin semangat wirausaha.
Tantangan yang Kamu Hadapi
Kamu bilang susah bangun aset karena nggak punya modal, keahlian, relasi, pasar, supplier, dll. Ini poin penting—dan juga kritik umum buat Kiyosaki: idenya inspiratif, tapi sering nggak ngasih solusi konkret buat orang yang mulai dari nol. Aku coba urai kenapa ini jadi hambatan dan apa yang mungkin bisa dilakuin:
- MLM Bukan Aset Instan
- MLM bisa jadi bisnis, tapi nggak otomatis jadi aset yang stabil. Banyak MLM lebih fokus ke rekrutmen daripada jualan produk, dan pendapatan pasifnya sering tergantung kerja keras terus-menerus (lebih ke "S" daripada "B" dalam kuadran Kiyosaki). Kalau nggak cocok sama kepribadianmu atau pasarnya nggak ada, hasilnya malah stuck. Apa pengalamanmu di MLM ini positif atau malah bikin frustrasi?
- Nggak Punya Modal dan Keahlian
- Kiyosaki bilang "beli aset", tapi dia jarang bahas gimana kalau modalnya nol. Contohnya, beli properti atau saham butuh duit awal—sesuatu yang dia anggap "mudah" karena pengalamannya sendiri udah punya pijakan. Buat yang mulai dari bawah, ini jadi bottleneck. Plus, keahlian (misalnya negosiasi, pemasaran) nggak dateng begitu aja—butuh waktu dan latihan.
- Relasi, Pasar, Supplier
- Bisnis emang nggak cuma soal ide, tapi ekosistem: siapa yang bantu, siapa yang beli, dari mana barangnya. Kiyosaki sering bilang "gunakan uang orang lain" (hutang bisnis, bukan konsumtif) atau "bangun jaringan", tapi nggak jelasin caranya buat orang biasa yang nggak punya koneksi awal.
Pendapatku tentang Pengalamanmu
Menurutku, langkahmu udah nunjukin pemahaman bagus tentang konsep Kiyosaki—hindari liabilitas, coba masuk ke dunia bisnis. Tapi, pengalamanmu juga buktiin kelemahan bukunya: kurangnya panduan praktis buat yang mulai dari nol. Kiyosaki ngomongin visi besar, tapi nggak cukup bantu orang yang nggak punya "start-up kit" (modal, skill, network). MLM mungkin bukan pilihan terbaik buat semua orang, karena sering lebih cocok buat yang jago jualan atau punya lingkaran sosial luas.
Saran Berdasarkan Situasimu
Dari ceritamu, aku coba kasih ide yang lebih praktis—nggak jauh dari semangat Kiyosaki, tapi disesuain sama realitas:
- Mulai dari Kecil
- Kalau modal nol, cari side hustle yang nggak butuh duit depan. Misalnya, jual skill yang udah kamu punya (nulis, desain, ngajar) di platform kayak Upwork atau Fiverr. Hasilnya bisa ditabung buat aset kecil dulu, kayak beli barang bekas buat dijual lagi.
- Bangun Keahlian Dulu
- Kiyosaki bilang "pendidikan finansial" itu penting. Kamu bisa belajar gratis dari YouTube, podcast, atau buku lain (misalnya Sabatier) tentang cara mulai bisnis kecil atau investasi minim risiko. Skill ini jadi "modal tak kasat mata".
- Aset Tanpa Modal Besar
- Nggak harus properti atau saham. Contoh aset simpel: bikin konten digital (e-book, kursus online) yang bisa dijual berulang. Modalnya cuma waktu dan kreativitas.
- Manfaatin Apa yang Ada
- Relasi bisa dibangun perlahan—mulai dari temen atau komunitas lokal. Pasar bisa dicari lewat media sosial. Supplier? Bisa kerjasama sama orang lain dulu (dropshipping, misalnya).
- Hindari Jebakan MLM
- Kalau MLM nggak cocok, coba bisnis yang kamu kontrol sendiri. Banyak yang gagal di MLM karena tergantung upline atau sistem, bukan aset yang beneran kamu miliki.
Refleksi
Aku salut sama usahamu coba ide Kiyosaki—itu bukti kamu nggak cuma baca, tapi action. Tantangannya cuma di eksekusi, dan itu wajar, karena bukunya emang lebih ke "apa" daripada "gimana". Bandingin sama Sabatier, dia lebih kasih resep langkah-demi-langkah yang mungkin lebih pas buat situasi kayak gini.
Gimana perasaanmu setelah coba ide-ide Kiyosaki? Apa yang kamu pikir kurang dari pengalaman itu, dan apa yang mungkin mau kamu coba lagi ke depannya?
0 komentar:
Posting Komentar