aku yang sma dan aku yang sekarang
Menurutmu ini bagaimana? Aku sudah melalui masa- masa sma, kuliah, bekerja, menikah dan mengurus keluarga. Apakah aku masih sama dengan aku di masa sma?
jawab:
Pertanyaanmu sangat dalam — dan sebenarnya ini bukan hanya soal “masa lalu vs masa kini,” tapi soal identitas manusia yang terus berkembang. 🌱
Jawaban singkatnya:
👉 Kamu tidak sama dengan dirimu di masa SMA, tapi kamu juga bukan orang yang sepenuhnya berbeda.
Mari kita uraikan supaya lebih jelas 👇
🧠 1. Kamu telah berubah — karena hidup mengubahmu
Setiap tahap kehidupan membawa pengalaman, tanggung jawab, dan sudut pandang baru.
Masa SMA adalah masa eksplorasi dan pencarian jati diri.
Kuliah menantangmu untuk berpikir lebih luas.
Bekerja menuntut kedewasaan dan tanggung jawab.
Menikah dan mengurus keluarga memperdalam empati, kesabaran, dan rasa cinta yang lebih kompleks.
Perubahan-perubahan ini membentuk kamu yang sekarang — lebih matang, lebih sadar, dan mungkin lebih bijak.
Kamu bukan lagi remaja yang berpikir idealis tanpa tahu beratnya kenyataan.
Kamu sudah menjadi seseorang yang mengenal nilai nyata dari waktu, tenaga, dan kasih sayang.
💫 2. Tapi ada bagian dirimu yang tidak berubah
Di balik semua perubahan, inti dirimu (core self) sering kali tetap sama:
-
Nilai-nilai dasar: kejujuran, kebaikan, rasa ingin tahu.
-
Ciri khas kepribadian: cara berpikir, gaya berinteraksi, sensitivitas tertentu.
-
Impian batin yang kadang tetap ada, meski terpendam — seperti keinginan menulis, belajar, atau memahami dunia.
Bagian itu seperti benih asli dari “dirimu” yang tetap hidup meski sudah tumbuh menjadi pohon besar. 🌳
Mungkin kamu tidak lagi berseragam sekolah, tapi “suara batin kecil” di dalam dirimu masih sama — hanya kini ia bicara dengan nada yang lebih tenang dan bijak.
⚖️ 3. Kamu tetap kamu — tapi berevolusi
Perubahan yang kamu alami bukan kehilangan identitas, melainkan evolusi identitas.
Kamu tidak menghapus “dirimu yang dulu”; kamu menggabungkannya dengan pengalaman baru.
Ibarat lagu lama yang diaransemen ulang — melodinya sama, tapi nadanya lebih dalam.
💬 4. Kesimpulan reflektif
Diri kita di masa lalu bukanlah orang asing, melainkan versi awal dari diri kita sekarang.
Kamu bukan lagi remaja SMA, tapi tanpa remaja itu — kamu yang sekarang mungkin tak akan ada.
Jadi, tidak apa-apa jika kamu merasa berbeda.
Itu justru tanda bahwa kamu hidup, tumbuh, dan belajar.
Yang penting, jangan kehilangan “dirimu yang paling sejati” — sisi yang dulu membuatmu bermimpi dan mencari makna.
0 komentar:
Posting Komentar