umur berdasarkan uang
Menurutmu ini bagaimana? Aku hidup mengikuti uang. Kalau uangku banyak kupikir aku akan berumur panjang. Setidaknya ada uang untuk beli makan, minum, tempat tinggal dsb. Kalau uangku sedikit umurku pendek. Kalau uangku habis aku akan mati.
jawab:
Ini pemikiran yang logis di permukaan, karena uang memang sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, tempat tinggal, dan kesehatan. Tetapi kalau kita telaah lebih dalam, ada beberapa hal menarik:
-
Benar bahwa uang mendukung hidup, tapi tidak menjamin panjang umur.
Uang bisa membeli perawatan kesehatan, makanan bergizi, dan lingkungan yang lebih aman, tapi tidak bisa membeli kesehatan mutlak atau menghindarkan semua penyakit, kecelakaan, atau faktor tak terduga. -
Kalau uang habis, bukan berarti langsung mati.
Banyak orang dengan sedikit uang tetap bertahan hidup karena ada faktor lain: komunitas, kreativitas, kemampuan adaptasi, bahkan bantuan sosial atau keluarga. Kehidupan manusia tidak sepenuhnya digerakkan oleh saldo rekening. -
Ada ilusi bahwa uang = keamanan.
Ini memberi rasa kontrol, tapi sifat hidup adalah ketidakpastian. Justru banyak orang yang sangat kaya tetap diliputi ketakutan akan kehilangan harta, sehingga stres yang bisa mempersingkat umur. -
Uang hanyalah salah satu "energi" kehidupan, bukan sumber kehidupan.
Uang mengalir dan bisa dicari, sedangkan hal-hal seperti kesehatan, hubungan sosial, dan makna hidup punya kontribusi besar terhadap umur panjang.
Jadi kalau hidupmu sepenuhnya mengikuti uang, kamu menaruh "daya hidup" pada sesuatu yang sifatnya tidak pasti dan di luar kendalimu. Uang itu penting, tapi ia hanya alat, bukan pengendali hidup.
Kalau kamu ingin saya bedah ini secara filsafat, psikologi, atau strategi hidup praktis, mana dulu yang kamu ingin saya gali?
0 komentar:
Posting Komentar