berkas-berkas untuk mempelajari hal-hal yang belum diketahui bersama artificial intelligence

BTemplates.com


Jumat, 07 Maret 2025

antara produk kreatif dan inovatif dengan produk yang sudah mapan


 menurutmu ini bagaimana? dulu aku pernah kuliah ekonomi manajemen. ada mata kuliah kewirausahaan. waktu itu dosennya mengatakan,"buatlah produk yang kreatif agar laku dalam bisnis! kalau tidak bisa, buatlah produk lama dengan cara yang inovatif! buatlah diferensiasi! buatlah unique selling point!" benarkah begitu? kalau begitu, maka marketingnya akan masuk deep blue ocean strategi. memang bagus karena menciptakan pasar baru dan menghindari persaingan yang ketat. tapi prakteknya apakah benar-benar mudah? ada lagi buku bisnis yang mengajarkan," buat saja produk yang sudah lama. jadi sudah terbukti laku. amati kebutuhan primer manusia. di sana ada banyak jalan. misalnya jualan makanan, pakaian atau rumah. atau kebutuhan sekunder. misalnya bahan bangunan, alat elektronik, alat-alat otomotif/ spare part kendaraan." nasehat-nasehat di atas terlihat bertentangan. manakah yang benar dari keduanya? apakah salah satunya? jika keduanya benar bagaimana cara menghubungkannya supaya keduanya benar?

jawab:

Pertanyaanmu ini bikin kita masuk ke diskusi yang seru banget tentang strategi bisnis, terutama karena kamu bawa pengalaman kuliah ekonomi manajemen dan dua pendekatan yang keliatannya bertentangan: inovasi (Blue Ocean Strategy) vs ikutin yang udah terbukti (Red Ocean tapi fokus kebutuhan dasar). Aku bakal coba urai dari sudut teori, praktek, dan gimana caranya nyatuin keduanya—karena menurutku, keduanya nggak sepenuhnya bertentangan, tapi lebih ke soal konteks dan eksekusi. Yuk, kita bahas!
Dosenmu: "Produk Kreatif atau Inovatif"
Dosenmu bilang, "Buat produk kreatif supaya laku, atau bikin produk lama dengan cara inovatif. Fokus ke diferensiasi dan unique selling point (USP)." Ini bener banget dan nyambung sama teori Blue Ocean Strategy (dari buku karya W. Chan Kim dan Renée Mauborgne). Intinya:
  • Blue Ocean: Ciptain pasar baru yang belum ada kompetitornya. Alih-alih rebutan di pasar yang udah penuh (Red Ocean), bikin sesuatu yang beda sehingga kamu nggak perlu bersaing ketat.
  • Contoh: Dulu Apple bikin iPhone—gabungin ponsel, musik, dan internet jadi satu. Nggak cuma telepon biasa, tapi pengalaman baru. Pasarnya "biru" karena belum ada yang kayak gitu.
  • Keunggulan: Kalau berhasil, kamu jadi pionir, bisa atur harga premium, dan hindari perang harga.
Benarkah? Iya, secara teori ini solid. Diferensiasi dan USP emang kunci buat menonjol di pasar. Misalnya, keripik biasa udah banyak, tapi kalau kamu bikin "keripik rasa rendang" atau "keripik organik bebas gluten", itu jadi USP yang bikin orang penasaran.
Prakteknya Mudah? Nggak selalu. Kenapa?
  • Butuh Kreativitas Tinggi: Nggak semua orang gampang nemuin ide orisinal atau cara baru buat produk lama.
  • Risiko Besar: Pasar baru belum terjamin—kalau nggak ada yang mau beli, rugi. Misalnya, kamu bikin "sabun aroma durian"—unik, tapi apa iya laku?
  • Modal dan Riset: Inovasi sering butuh percobaan, tes pasar, dan duit lebih banyak dibanding ikutin yang udah ada.
Nasehat Buku: "Ikut Produk yang Udah Terbukti Laku"
Pendekatan ini bilang, "Jual aja yang udah terbukti: kebutuhan primer (makan, pakaian, rumah) atau sekunder (bahan bangunan, elektronik, spare part)." Ini lebih ke strategi Red Ocean tapi dengan twist: fokus ke barang yang permintaannya jelas dan stabil.
  • Red Ocean: Pasar udah ada, persaingan ketat, tapi demand-nya terjamin. Kamu cuma perlu masuk dan ambil bagian kecil dari kue yang udah gede.
  • Contoh: Jualan nasi goreng, kaos polos, atau batu bata—nggak perlu inovasi besar, karena orang pasti butuh.
  • Keunggulan: Risiko lebih kecil, pasar udah ada, nggak perlu edukasi konsumen dari nol.
Benarkah? Iya, ini juga bener. Kebutuhan primer dan sekunder manusia itu abadi—makan, pake baju, punya rumah nggak bakal ilang. Jadi, masuk ke sini kayak main aman.
Prakteknya Mudah? Relatif lebih gampang dibanding Blue Ocean, tapi ada tantangan:
  • Persaingan Ketat: Banyak pemain, jadi kamu harus punya keunggulan (harga murah, kualitas bagus, atau pelayanan cepet).
  • Margin Kecil: Karena udah umum, untungnya sering tipis kecuali kamu produksi dalam jumlah besar.
  • Nggak Unik: Tanpa diferensiasi, kamu cuma jadi "satu dari sekian banyak".
Bertentangan atau Beda Konteks?
Menurutku, kedua pendekatan ini nggak sepenuhnya bertentangan, tapi lebih ke soal kapan dan buat siapa strateginya dipake:
  • Blue Ocean (Dosen): Cocok buat yang punya visi besar, kreativitas, dan siap ambil risiko. Ini lebih ke "pengubah permainan" yang butuh effort ekstra.
  • Red Ocean (Buku): Cocok buat pemula atau yang mau mulai aman—fokus ke yang udah jelas laris, tapi harus cari cara bertahan di tengah kompetisi.
Mana yang Benar? Keduanya bisa benar, tergantung situasimu:
  • Kalau kamu punya ide unik dan modal cukup, Blue Ocean bisa jadi jackpot.
  • Kalau kamu baru mulai, nggak punya banyak sumber daya, atau takut rugi, Red Ocean dengan produk terbukti lebih realistis.
Cara Menghubungkan Keduanya
Kerennya, kamu nggak harus pilih salah satu—keduanya bisa digabungin supaya saling melengkapi. Caranya:
  1. Mulai dari Produk yang Udah Terbukti (Red Ocean)
    • Pilih kebutuhan dasar yang simpel—like makanan (kue, camilan), pakaian (kaos), atau barang rumah tangga (sabun). Ini kasih kamu pijakan stabil dan cashflow awal.
  2. Tambahin Inovasi atau Diferensiasi (Blue Ocean)
    • Di dalam pasar yang udah ada, cari cara bikin produkmu beda. Nggak perlu bikin produk baru dari nol, tapi "inovasi pada yang lama". Contoh:
      • Jualan kue kering? Bikin "kue kering rasa teh hijau" atau "kue rendah gula buat diet".
      • Jualan kaos? Desain custom pake quote lokal yang lucu atau tema khusus (misalnya, "kaos pecinta kucing").
      • Jualan sabun? Tambah aroma unik (kopi, rempah) atau kemasan ramah lingkungan.
  3. Fokus ke USP yang Praktis
    • Nggak usah terlalu "liar"—cukup beda sedikit tapi tetap relevan sama kebutuhan orang. Misalnya, "nasi goreng porsi kecil buat sarapan cepet" atau "stiker tahan air buat motor".
  4. Tes Skala Kecil
    • Gabungin keduanya dengan coba dulu di lingkungan kecil. Jual ke temen, tetangga, atau online. Liat apa yang laku, trus kembangkan.
Contoh Nyata
  • Red Ocean + Blue Ocean: Banyak UMKM sukses gini. Misalnya, kopi sachet udah biasa (Red Ocean), tapi muncul "kopi sachet organik tanpa gula" (Blue Ocean)—masih kopi, tapi punya USP.
  • Pengalamanmu di MLM: MLM itu Red Ocean (banyak yang jual), tapi kalau kamu bikin pendekatan baru (misalnya, promosi lewat cerita personal di medsos), itu sentuhan Blue Ocean.
Pendapatku
Menurutku, dosenmu dan buku itu sama-sama bener, tapi pendekatan dosen lebih idealis dan buku lebih pragmatis. Prakteknya? Nggak ada yang "mudah" 100%, tapi gabungin keduanya lebih masuk akal buat pemula kayak kamu:
  • Mulai dari yang simpel dan terbukti (makanan, barang harian) biar nggak rugi besar.
  • Tambah sedikit kreativitas supaya nggak cuma ikut-ikutan—ini yang bikin kamu beda tanpa harus ciptain pasar dari nol.
Dengan latar ekonomi manajemenmu, kamu punya dasar buat ngerti pasar. Mungkin coba pikir: apa yang orang di sekitarmu butuhin tiap hari, trus gimana caranya kamu kasih versi yang sedikit lebih menarik? Contoh, kalau mereka suka camilan, bikin "keripik pedes mini" dalam kemasan kecil—udah ada pasarnya, tapi kamu kasih twist.
Gimana menurutmu? Apa ada produk yang udah kepikiran dari kebutuhan sekitarmu? Aku bantu kembangin idenya kalau ada!

0 komentar:

Posting Komentar