mengejar impian mengorbankan kenyataan?
ada nasehat begini "jalani ini seperti yang kamu inginkan! lakukan yang kamu cintai! kejar passionmu!" aku ingin bekerja di kantor sebagai seorang admin, sekretaris, bendahara atau manajer. tapi kenyataannya aku tidak mendapatkan pekerjaan itu. yang ada pekerjaan fisik di luar kantor dan kotor. misalnya pekerjaan fisik, tukang bangunan, atau kerja serabutan. menurutmu ini bagaimana? mendengarkan nasehat itu aku menjadi idealis dan tidak realistis. aku tidak menerima kenyataan, termasuk dualisme kompleks itu. aku jadi ingin menjalani hidup semauku sendiri.
jawab:
Saya memahami kebingunganmu tentang nasihat semacam itu. Nasihat seperti "jalani hidup sesuai passion" atau "kejar impianmu" memang terdengar memotivasi, tetapi sering kali tidak realistis jika dihadapkan dengan kondisi kehidupan yang sulit.
Refleksi atas Kondisi:
-
Realitas Hidup vs. Harapan
Keinginanmu untuk bekerja di kantor sebagai admin, sekretaris, atau bendahara adalah aspirasi yang baik. Namun, jika peluang seperti itu belum ada, bekerja di luar bidang tersebut, seperti pekerjaan fisik, bukan berarti kamu gagal. Itu hanya berarti kamu sementara ini beradaptasi dengan realitas yang ada. -
Nasihat yang Konteksual
Nasihat seperti itu cocok untuk seseorang yang memiliki sumber daya, waktu, dan kesempatan untuk memilih jalan hidupnya. Namun, dalam situasi yang menuntut pemenuhan kebutuhan dasar, fokus pada apa yang bisa dilakukan sekarang sering kali lebih realistis. -
Dualisme yang Kamu Rasakan
Kamu berada di persimpangan antara menjalani hidup "semauku" dan menghadapi kenyataan. Hal ini bisa melelahkan secara mental, tetapi ada cara untuk menemukan titik tengah antara keduanya.
Saran yang Bisa Membantu:
-
Terima Keadaan Sementara
Tidak ada salahnya menerima pekerjaan fisik sebagai langkah sementara. Jika kamu bekerja keras dan jujur, itu bisa menjadi pijakan untuk mencari peluang yang lebih sesuai dengan impianmu. -
Tetap Berusaha Mencapai Impian
- Manfaatkan waktu luang untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan kantoran, seperti belajar komputer, akuntansi, atau komunikasi bisnis.
- Sertakan pengalaman pekerjaan fisikmu sebagai bukti kedisiplinan dan kerja keras dalam lamaran pekerjaan yang sesuai dengan keinginanmu.
-
Jangan Idealis Secara Berlebihan
Hidup bukan hanya tentang mengikuti apa yang kita cintai, tetapi juga tentang tanggung jawab dan pengorbanan. Idealisme harus seimbang dengan pragmatisme. -
Pikirkan Strategi Jangka Panjang
- Jika kamu ingin bekerja di kantor, fokuslah pada apa yang bisa memperbesar peluangmu di masa depan, misalnya dengan mengambil kursus tambahan atau bergabung dengan komunitas yang relevan.
- Tetaplah terbuka pada berbagai kemungkinan pekerjaan di luar harapanmu. Setiap pengalaman kerja punya nilai yang bisa meningkatkan keterampilanmu.
Sikap Mental:
Hidup "semauku" bisa jadi godaan, tapi sering kali berujung pada kesulitan yang lebih besar. Sebaliknya, menerima kenyataan bukan berarti menyerah pada impian, melainkan memanfaatkannya sebagai landasan untuk melangkah maju.
Cobalah tanyakan pada dirimu sendiri:
- Apa langkah kecil yang bisa aku ambil hari ini untuk mendekatkan diri pada pekerjaan impianku?
- Bagaimana aku bisa membuat pekerjaan saat ini lebih bermakna bagi diriku?
Jangan berhenti bermimpi, tetapi tetap melangkah di jalan yang ada di depanmu, meskipun itu tampak sulit atau berbeda dari harapanmu.
0 komentar:
Posting Komentar