Kebenaran konvensional
**Kebenaran konvensional** adalah istilah yang sangat cocok untuk menggambarkan kebenaran yang berlaku hanya bagi sebagian orang atau kelompok tertentu. Kebenaran ini didasarkan pada **kesepakatan bersama** atau **konvensi** dalam suatu masyarakat, kelompok, atau sistem tertentu.
Berikut penjelasannya:
1. **Definisi**:
Kebenaran konvensional adalah kebenaran yang muncul dari **kesepakatan kolektif** dalam suatu konteks sosial, budaya, atau institusi tertentu. Kebenaran ini tidak bersifat mutlak, tetapi diterima sebagai benar oleh kelompok yang menyepakatinya.
2. **Karakteristik**:
- **Bersifat Relatif**: Berlaku hanya dalam lingkup tertentu (budaya, agama, negara, komunitas, dll).
- **Bergantung pada Kesepakatan**: Dibentuk oleh tradisi, norma, adat, atau hukum yang disetujui oleh kelompok tersebut.
- **Dapat Berubah**: Jika kesepakatan atau norma berubah, maka "kebenaran" ini juga bisa berubah.
3. **Contoh**:
- Dalam budaya tertentu, makan dengan tangan dianggap wajar dan benar, sedangkan di budaya lain hal ini dianggap tidak sopan.
- Dalam agama tertentu, praktik tertentu dianggap sebagai kebenaran mutlak, tetapi bagi kelompok lain hal itu tidak berlaku.
- Dalam perusahaan, kebijakan internal yang disepakati oleh manajemen dan karyawan menjadi "kebenaran" di lingkungan kerja tersebut.
4. **Dalam Filsafat**:
Konsep kebenaran konvensional sering kali dikaitkan dengan **relativisme**, yaitu pandangan bahwa kebenaran bergantung pada konteks atau sudut pandang tertentu.
### Kesimpulan
**Kebenaran konvensional** adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan kebenaran yang berlaku dalam lingkup terbatas, karena didasarkan pada konvensi atau kesepakatan bersama di dalam suatu kelompok atau sistem tertentu. Berbeda dengan **kebenaran universal** yang berlaku bagi semua orang tanpa pengecualian, kebenaran konvensional bersifat lokal dan kontekstual.
Menurut Anda, apakah istilah ini sesuai dengan pemikiran Anda?
0 komentar:
Posting Komentar