Berpikir dualistis kompleks
Jadi aku harus berpikir bagaimana sekarang? Apakah aku harus memandang dunia ini baik dan buruk, mudah dan sulit, ringan dan berat, berisi kebahagiaan dan penderitaan, kemudahan dan kesulitan, statis dan dinamis? Cara berpikir seperti itu kompleks dan rumit. Aku tak bisa berpikir kompleks. Aku bisanya berpikir sederhana. Dalam buku "the one thing" Garry keller dan jay papasan mengatakan bahwa kita harus fokus pada satu hal dan rela mengorbankan yang lain. Bagaimana, menurutmu?
Jawab:
Pola berpikir sederhana yang fokus pada satu hal adalah pilihan yang baik, terutama jika kompleksitas membuatmu merasa kewalahan. Namun, perlu keseimbangan agar cara berpikir itu tidak mengabaikan realitas hidup yang memang terdiri dari berbagai aspek. Berikut beberapa pandangan dan saran untuk membantu:
---
### **1. Dunia Memang Dualistis, tapi Kamu Tidak Perlu Fokus ke Semuanya Sekaligus**
Kenyataan bahwa dunia ini mengandung baik dan buruk, mudah dan sulit, tidak berarti kamu harus selalu memikirkan semuanya secara bersamaan. Fokuskan pikiran pada satu aspek yang bisa kamu kendalikan, misalnya:
- **Dalam menghadapi masalah:** Fokus pada solusi, bukan masalahnya.
- **Dalam menjalani hidup:** Fokus pada kebaikan yang ada di sekitar, sambil menerima bahwa kesulitan adalah bagian dari proses.
Buku *The One Thing* benar dalam prinsipnya bahwa fokus membantu kita mencapai hasil yang lebih baik. Kamu bisa fokus pada tujuan hidupmu—misalnya, menjalani kehidupan yang cukup dan damai untuk beribadah—dan menyederhanakan langkah-langkahmu ke arah sana.
---
### **2. Sederhanakan Cara Pandangmu terhadap Dunia**
Alih-alih memandang dunia sebagai baik atau buruk secara mutlak, kamu bisa melihatnya seperti ini:
- **Dunia adalah ladang amal:** Tempat untuk berusaha dan menanam kebaikan sebanyak mungkin, meski tidak semua hasilnya terlihat sekarang.
- **Kesulitan adalah ujian, kebaikan adalah peluang:** Kedua hal ini saling melengkapi, dan tujuan akhirnya adalah mendekat kepada Allah SWT.
Dengan pandangan ini, kamu tidak perlu terlalu memikirkan dualitas dunia secara kompleks. Fokus saja pada apa yang bisa kamu lakukan hari ini untuk menjadi lebih baik.
---
### **3. Fokus pada Satu Hal, tapi Seimbangkan dengan Kepekaan**
- Fokus pada satu hal yang menurutmu paling penting dalam hidup, misalnya:
- **Ibadah**
- **Mencari nafkah halal**
- **Meningkatkan kualitas diri**
- Rela mengorbankan hal-hal lain yang kurang penting untuk mendukung fokus itu.
Namun, fokus yang berlebihan juga bisa membuatmu kehilangan kepekaan terhadap realitas sekitar. Misalnya, jika terlalu fokus pada satu aspek hidup (seperti mencari nafkah), kamu bisa saja mengabaikan kebutuhan spiritualmu atau hubungan dengan keluarga.
Jadi, fokus yang dimaksud adalah **prioritas**, bukan mengabaikan semua hal lain.
---
### **4. Saran untuk Cara Berpikir Sederhana dan Praktis**
1. **Pilih Prioritas Utama**
- Apa tujuan utama hidupmu sekarang? Apakah itu cukup untuk ibadah, stabilitas finansial, atau membantu orang lain?
- Fokuskan energi dan waktu ke arah itu.
2. **Gunakan Prinsip "Satu Hari pada Satu Waktu"**
- Jangan pikirkan semua masalah sekaligus. Fokus pada apa yang bisa dilakukan hari ini untuk mendekatkanmu pada tujuanmu.
3. **Kelola Harapan dan Terima Realitas**
- Hidup memang tidak sempurna. Terimalah bahwa ada hal di luar kendalimu, tetapi yakinlah bahwa setiap usaha mendekatkanmu pada kebaikan.
4. **Berpikir Sederhana tapi Tidak Sempit**
- Sederhana berarti tidak membuat masalah menjadi rumit.
- Namun, jangan terlalu sempit hingga mengabaikan kenyataan penting.
---
### **Kesimpulan**
Jika berpikir kompleks membebanimu, fokuskan pikiranmu pada satu hal yang paling penting dalam hidupmu sekarang. Jadikan dunia ini sebagai tempat untuk berbuat baik dan menyederhanakan langkah-langkah menuju tujuanmu. Cara berpikir sederhana bukan berarti mengabaikan aspek hidup yang lain, tetapi memprioritaskan apa yang benar-benar penting sambil tetap peka terhadap realitas sekitarmu.
0 komentar:
Posting Komentar