Apakah Tuhan juga dualistik kompleks
Jika dunia bersifat dualistik kompleks, apakah Tuhan/ Allah swt juga bersifat begitu?
Jawab:
Dalam pemahaman teologis, sifat Tuhan atau Allah SWT biasanya dipandang tidak sama dengan sifat dunia. Allah SWT dalam Islam dianggap sebagai **Zat yang absolut, sempurna, dan tidak terpengaruh oleh sifat dualistik atau kompleksitas yang ada di dunia**. Penjelasannya dapat dirinci sebagai berikut:
---
### 1. **Sifat Tuhan Tidak Dualistik**
- Dalam Islam, Allah SWT memiliki **sifat-sifat kesempurnaan** seperti Maha Pengasih, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, dan lain-lain yang tidak memiliki lawan atau kebalikan. Misalnya, Allah Maha Pemurah, tetapi Dia tidak memiliki sifat kekikiran; Allah Maha Adil, tetapi tidak memiliki sifat ketidakadilan.
- Sifat dualitas seperti "baik-buruk" atau "mudah-sulit" hanya ada pada makhluk dan ciptaan-Nya karena keterbatasan mereka. Allah SWT melampaui keterbatasan ini.
---
### 2. **Allah Sebagai Pencipta Dualitas**
- Allah SWT menciptakan dualitas dalam dunia sebagai **mekanisme ujian** dan sarana untuk mengajarkan manusia nilai-nilai kehidupan. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
> *“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat kebesaran Allah.”* (QS. Adz-Dzariyat: 49)
- Dualitas itu ada untuk manusia, tetapi Allah sendiri tidak tunduk pada dualitas tersebut. Dia adalah sumber segala sesuatu, dan segala sifat baik berasal dari-Nya.
---
### 3. **Kompleksitas dalam Kehendak Allah**
- Allah SWT memiliki kehendak yang luas, yang sering kali tampak kompleks atau tidak dapat dimengerti oleh manusia. Dalam QS. Al-Baqarah: 216, Allah menyebutkan:
> *"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."*
- Bagi manusia, kompleksitas ini mencerminkan keterbatasan pemahaman kita, bukan sifat Allah yang dualistik. Allah SWT tetap Esa (satu) dan sempurna.
---
### 4. **Kesederhanaan dan Keabsolutan Allah**
- Dalam konsep tauhid, Allah SWT adalah **Esa** dalam segala hal. Kesederhanaan-Nya tidak berarti kekurangan, tetapi mencerminkan keabsolutan dan kesempurnaan-Nya.
- Sifat-sifat Allah saling melengkapi, bukan bertentangan atau berlawanan. Contoh:
- Allah Maha Pengampun (Al-Ghaffar) tetapi juga Maha Adil (Al-Adl).
- Allah Maha Pengasih (Ar-Rahman) tetapi juga Maha Perkasa (Al-Jabbar).
---
### 5. **Bagaimana Memahami Dualitas Dunia dalam Hubungan dengan Allah?**
- **Dualitas dunia adalah refleksi dari keteraturan ciptaan Allah:** Kebaikan dan keburukan ada untuk memberikan makna pada pilihan manusia. Allah memberikan keduanya sebagai ujian dan bagian dari rencana besar-Nya.
- **Allah tidak terikat pada dualitas:** Sifat Allah meliputi segalanya, tetapi Dia tidak menjadi bagian dari ciptaan-Nya. Dia mengatur dunia dualistik tanpa terpengaruh oleh sifat dualitas itu sendiri.
---
### Kesimpulan:
Allah SWT **tidak bersifat dualistik kompleks seperti dunia**, melainkan Maha Esa dan sempurna. Dunia bersifat dualistik karena keterbatasan manusia dalam memahami dan mengalami realitas. Sementara itu, Allah melampaui konsep dualitas tersebut dan menjadi sumber segala sesuatu yang ada.
Jika Anda memandang dunia sebagai dualistik kompleks, maka relasi Anda dengan Allah seharusnya didasarkan pada pemahaman bahwa Dia adalah sumber kebenaran mutlak, yang memberi arah di tengah kompleksitas dunia. Bagaimana pendapat Anda?
0 komentar:
Posting Komentar