Relevansi cinta ideal dan kesetiaan di zaman sekarang
Sepertinya saat ini perceraian makin banyak di seluruh dunia. Begitu juga perselingkuhan. Hal semakin memudarkan cinta dan kesetiaan. Di zaman sekarang ini apakah cinta ideal dan kesetiaan masih relevan? Atau sebaiknya diganti dengan cinta pragmatis yang mengikuti asas manfaat? Apakah arti jodoh dalam realita dunia sekarang ini?
Jawab:
Peningkatan angka perceraian dan perselingkuhan memang membuat banyak orang bertanya-tanya tentang relevansi cinta ideal dan kesetiaan. Dalam dunia modern yang sering kali berfokus pada kepentingan individu dan manfaat langsung, konsep cinta yang ideal tampak sulit dipertahankan. Namun, meskipun cinta pragmatis yang lebih berorientasi pada kepentingan dan asas manfaat mungkin terasa lebih "masuk akal" dalam situasi tertentu, cinta ideal dan kesetiaan tetap memiliki makna dan daya tarik yang kuat bagi banyak orang. Berikut beberapa pandangan tentang relevansi cinta, kesetiaan, dan arti "jodoh" dalam dunia saat ini:
### 1. **Relevansi Cinta Ideal dan Kesetiaan**
- **Makna Emosional dan Ketenangan Batin**: Cinta ideal dan kesetiaan masih memberikan rasa aman, kenyamanan emosional, dan ketenangan batin yang banyak orang cari. Rasa saling percaya dan hubungan yang mendalam ini tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh hubungan yang hanya berbasis manfaat atau pragmatisme. Bagi mereka yang menginginkan hubungan jangka panjang yang penuh kasih, cinta ideal tetap relevan.
- **Sebagai Landasan Moral dan Etika**: Kesetiaan masih dianggap sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab dalam hubungan yang serius. Nilai kesetiaan juga berkaitan dengan moralitas dan integritas pribadi; banyak orang merasa bahwa mempertahankan kesetiaan adalah bagian dari integritas diri dan harga diri, yang bisa memberikan kepuasan lebih dalam daripada keuntungan jangka pendek.
### 2. **Cinta Pragmatis sebagai Alternatif**
- **Fleksibilitas dan Penyesuaian**: Bagi sebagian orang, cinta pragmatis bisa terasa lebih realistis dan fleksibel. Dalam hubungan seperti ini, fokusnya lebih pada bagaimana hubungan dapat memberi manfaat bagi kedua belah pihak, seperti stabilitas ekonomi, dukungan karier, atau membangun kehidupan yang nyaman bersama. Hubungan yang pragmatis mungkin tidak selalu mendalam, tetapi bisa tetap harmonis jika kedua belah pihak jujur dan sepakat tentang tujuan masing-masing.
- **Mengurangi Beban Ekspektasi**: Cinta ideal sering kali disertai ekspektasi tinggi, yang bisa menambah tekanan dalam hubungan. Cinta pragmatis, yang lebih menekankan pada asas manfaat dan batasan yang jelas, memungkinkan orang untuk berkomitmen tanpa harus membebani diri dengan tuntutan emosional yang berat. Hal ini mungkin sesuai bagi mereka yang menginginkan hubungan yang ringan, realistis, dan tidak terlalu menuntut.
### 3. **Arti Jodoh dalam Dunia Sekarang**
- **Jodoh sebagai Pilihan dan Komitmen**: Di masa kini, konsep "jodoh" lebih sering dilihat sebagai hasil dari pilihan dan komitmen yang disepakati bersama, bukan sebagai takdir yang absolut. Orang lebih cenderung memilih pasangan berdasarkan kesesuaian nilai, tujuan hidup, dan kepribadian. Jadi, jodoh di zaman sekarang ini lebih berarti sebagai pasangan yang dipilih secara sadar dan dengan pertimbangan matang, daripada sesuatu yang "datang sendiri".
- **Keselarasan Nilai dan Tujuan**: Dalam banyak kasus, jodoh dianggap sebagai seseorang yang sejalan dalam hal nilai, pandangan hidup, dan tujuan masa depan. Jika kesesuaian ini ada, hubungan dapat lebih stabil, baik dalam cinta yang ideal maupun pragmatis. Jodoh di masa kini lebih terfokus pada bagaimana dua orang bisa mendukung satu sama lain, baik dalam kesetiaan maupun dalam bekerja sama mencapai tujuan hidup.
### Kesimpulan
Cinta ideal dan kesetiaan masih memiliki daya tarik bagi mereka yang mencari hubungan yang bermakna dan penuh komitmen. Di sisi lain, cinta pragmatis juga memiliki relevansi, terutama bagi mereka yang ingin menjalani hubungan tanpa beban ekspektasi emosional yang tinggi. Arti "jodoh" pun semakin bergerak ke arah pilihan dan keputusan bersama, berdasarkan kesesuaian nilai dan tujuan hidup.
Jadi, pilihan antara cinta ideal dan cinta pragmatis akan bergantung pada pandangan dan kebutuhan masing-masing orang. Kedua jenis cinta ini bisa berdampingan, dan banyak orang kini menemukan bahwa keseimbangan antara komitmen yang tulus dan fleksibilitas untuk beradaptasi adalah kunci dalam menjalani hubungan yang sehat.
0 komentar:
Posting Komentar