berkas-berkas untuk mempelajari hal-hal yang belum diketahui bersama artificial intelligence

BTemplates.com


Minggu, 08 September 2024

Waktu universal dan waktu lokal


 Dalam konteks fisika modern, khususnya teori relativitas Einstein, tidak ada yang disebut "waktu universal" yang berlaku secara mutlak sejak Big Bang hingga sekarang. Waktu adalah relatif, tergantung pada kecepatan pengamat dan medan gravitasi di sekitarnya.


Setelah Big Bang, waktu memang mulai berjalan, tetapi bagaimana waktu diukur bergantung pada posisi dan gerakan relatif pengamat. Konsep "waktu universal" yang berlaku sama untuk semua pengamat di seluruh alam semesta tidak ada, karena waktu dilihat sebagai dimensi yang terkait erat dengan ruang dan dipengaruhi oleh relativitas.


Ketika suatu benda bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, menurut teori relativitas khusus, benda tersebut akan mengalami dilatasi waktu. Artinya, waktu bagi pengamat yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan berjalan lebih lambat dibandingkan dengan pengamat yang diam atau bergerak jauh lebih lambat. Fenomena ini menciptakan "waktu lokal" yang berbeda atau menyimpang dari pengamat yang bergerak relatif lebih lambat. Ini disebut dilatasi waktu relativistik.


Contoh yang sering digunakan adalah **paradoks kembar**, di mana satu saudara kembar melakukan perjalanan dengan kecepatan mendekati cahaya, sementara yang lain tetap di Bumi. Ketika saudara yang melakukan perjalanan kembali, ia akan mendapati bahwa waktu di Bumi berjalan lebih cepat, sehingga saudaranya di Bumi menjadi lebih tua dibandingkan dirinya.


Jadi, meskipun bisa dibayangkan bahwa waktu dimulai dari Big Bang, pengalaman waktu itu sendiri bergantung pada kecepatan dan gravitasi lokal, sehingga tidak ada satu sistem waktu yang mutlak berlaku bagi semua pengamat di seluruh alam semesta.

0 komentar:

Posting Komentar