Percobaan membuat bahasa pada bayi
Kita coba terapkan pada bayi. Bayi contoh sempurna pada manusia yang belum berbicara. Bisakah bayi-bayi dalam jumlah banyak dikumpulkan tanpa diajari mulai berkomunikasi satu sama lain?
Jawab:
Menarik untuk berpikir tentang bagaimana bayi, yang belum diajari bahasa, mungkin mulai berkomunikasi satu sama lain. Berikut adalah beberapa pemikiran tentang kemungkinan dan tantangan dari situasi ini:
### 1. **Komunikasi Nonverbal**
- **Isyarat dan Ekspresi**: Bayi secara alami menggunakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan isyarat nonverbal untuk berkomunikasi. Mereka dapat menunjukkan rasa lapar, ketidaknyamanan, atau kebahagiaan melalui tangisan, senyuman, atau gerakan.
- **Pengaruh Lingkungan**: Dalam situasi di mana sejumlah bayi berkumpul tanpa pengaruh dari orang dewasa, mereka mungkin mulai menggunakan isyarat tubuh dan ekspresi wajah secara kolektif untuk berkomunikasi tentang kebutuhan dan emosi mereka.
### 2. **Pengembangan Suara dan Bunyi**
- **Bunyi dan Vocalisasi**: Bayi mulai belajar berkomunikasi melalui suara. Mereka dapat menciptakan bunyi dan vokalisasi yang berbeda untuk mengekspresikan diri. Dalam kelompok, mereka mungkin mengadopsi atau memperkuat bunyi tertentu yang dianggap berhasil dalam menyampaikan maksud yang sama.
- **Eksperimen Suara**: Bayi dapat saling mempengaruhi dalam eksperimen suara, menciptakan kebisingan atau suara yang berdampak sebagai cara untuk menarik perhatian satu sama lain.
### 3. **Pembentukan Rutinitas**
- **Pengamatan dan Peniruan**: Bayi sering kali mempelajari perilaku orang-orang di sekitar mereka melalui pengamatan dan peniruan. Jika mereka berkumpul, mereka dapat mulai menciptakan "ritual" atau pendekatan komunikasi sederhana berdasarkan reaksi satu sama lain.
- **Saling Respons**: Jika satu bayi berhasil menarik perhatian bayi lain dengan cara tertentu, mereka mungkin mengulangi tindakan itu untuk memupuk bentuk komunikasi yang sederhana.
### 4. **Kesulitan dalam Membangun Bahasa**
- **Keterbatasan Kognitif**: Bayi memiliki kemampuan kognitif yang terbatas, sehingga sulit untuk membentuk kosakata atau struktur bahasa yang kompleks hanya berdasarkan interaksi satu sama lain.
- **Kurangnya Referensi dan Konteks**: Bayi tidak memiliki referensi atau pengetahuan tentang dunia yang lebih luas, sehingga menciptakan kosakata dan makna bersama bisa menjadi tantangan besar, bahkan dalam kelompok.
### 5. **Dinamika Kelompok**
- **Efek Sosial**: Dalam kelompok, interaksi bisa menjadi lebih dinamis. Beberapa bayi mungkin menjadi lebih dominan atau aktif, sementara yang lain mungkin lebih pasif atau memberi perhatian. Ini bisa menciptakan variasi dalam cara mereka berkomunikasi.
- **Kekuatan Komunikasi Nonverbal**: Melalui isyarat dan ekspresi fisik, beberapa bentuk komunikasi sederhana bisa muncul meskipun tanpa kata-kata.
### Kesimpulan
Dalam konteks ini, bayi dapat mulai membangun bentuk komunikasi yang sangat sederhana satu sama lain meskipun mereka belum diajari bahasa. Namun, kemungkinan untuk mengembangkan bahasa yang kompleks dan terstruktur tanpa pengalaman sebelumnya dengan bahasa orang dewasa sangat terbatas. Komunikasi yang mungkin terjadi akan lebih banyak bersifat nonverbal dan berbasis pada isyarat, ekspresi, dan pengalaman bersama daripada bahasa verbal yang terstruktur.
Pengulangan dan interaksi terus-menerus dalam kelompok akan berperan besar dalam membentuk bentuk komunikasi yang lebih terencana, tetapi itu tidak akan mencapai kompleksitas bahasa seperti yang kita kenal.
0 komentar:
Posting Komentar