pengertian nasionalisme
**Nasionalisme** adalah sebuah paham yang menempatkan kepentingan dan identitas bangsa (nation) sebagai prioritas utama. Ini sering diwujudkan dalam bentuk kecintaan terhadap negara, kebanggaan pada identitas nasional, dan keinginan untuk mempertahankan kedaulatan bangsa serta melindungi kepentingan nasional. Nasionalisme bisa menjadi dorongan bagi kemerdekaan suatu negara atau gerakan politik yang bertujuan untuk memperkuat identitas nasional.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai nasionalisme, asal-usulnya, sejarah, serta perkembangannya:
### 1. **Pengertian Nasionalisme**
Secara umum, nasionalisme adalah keyakinan atau ideologi yang menekankan pada identitas dan kepentingan nasional di atas kepentingan kelompok atau individu. Nasionalisme mendorong kesetiaan dan loyalitas kepada negara, dan bisa diartikan sebagai pengakuan bahwa suatu bangsa berhak atas penentuan nasib sendiri (self-determination), kebebasan dari pengaruh asing, dan hak untuk menentukan jalannya sendiri di dalam komunitas internasional.
**Ciri-ciri nasionalisme** meliputi:
- Kesadaran akan persatuan dan identitas nasional.
- Perasaan bangga terhadap budaya, bahasa, sejarah, dan tradisi nasional.
- Keinginan untuk mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara.
- Loyalitas yang kuat terhadap negara dan bangsa.
### 2. **Asal Usul Nasionalisme**
Nasionalisme dalam bentuknya yang modern sebenarnya adalah fenomena yang relatif baru. Meskipun bentuk-bentuk patriotisme dan kesetiaan pada kelompok atau wilayah tertentu telah ada sejak zaman kuno, **nasionalisme modern** muncul pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.
**Asal-usul nasionalisme** bisa ditelusuri ke beberapa peristiwa penting:
- **Revolusi Amerika (1776)**: Salah satu contoh awal nasionalisme muncul di Amerika Serikat ketika koloni-koloni Inggris di Amerika Utara berjuang untuk kemerdekaan dari Inggris. Mereka memperjuangkan hak untuk menentukan nasib sendiri dan menolak kontrol asing.
- **Revolusi Prancis (1789)**: Revolusi Prancis sering dianggap sebagai tonggak penting dalam perkembangan nasionalisme modern. Selama revolusi ini, konsep **kedaulatan rakyat** dan **negara bangsa** mulai mendapatkan dukungan luas. Ide-ide seperti **liberté, égalité, fraternité** (kebebasan, kesetaraan, persaudaraan) menekankan persatuan nasional dan menginspirasi gerakan nasionalis di seluruh Eropa.
- **Napoleon Bonaparte**: Selama kekaisaran Napoleon, nasionalisme menyebar ke seluruh Eropa karena rakyat berbagai wilayah mulai menolak penjajahan asing dan ingin membentuk negara berdasarkan identitas nasional mereka sendiri.
### 3. **Sejarah Awal Nasionalisme**
- **Abad ke-19** adalah masa kebangkitan nasionalisme di Eropa dan kemudian di seluruh dunia. Nasionalisme menjadi pendorong utama bagi pembentukan negara-negara baru dan gerakan kemerdekaan.
- **Penyatuan Jerman dan Italia**: Dua peristiwa penting dalam perkembangan nasionalisme adalah penyatuan Jerman dan Italia pada pertengahan abad ke-19. Kedua negara ini terbentuk dari berbagai kerajaan dan negara bagian yang lebih kecil, tetapi disatukan oleh semangat nasionalis yang menekankan persatuan berdasarkan bahasa, budaya, dan sejarah bersama.
- **Nasionalisme di Eropa Timur**: Di kawasan ini, terutama di Austria-Hungaria dan Kesultanan Ottoman, berbagai kelompok etnis mulai menuntut hak untuk menentukan nasib sendiri. Hal ini sering kali menimbulkan ketegangan dan akhirnya menyebabkan pembubaran kedua kerajaan multinasional tersebut setelah Perang Dunia I.
### 4. **Perkembangan Nasionalisme di Asia dan Afrika**
Di luar Eropa, nasionalisme mulai berkembang pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, terutama sebagai tanggapan terhadap kolonialisme Barat. Kolonialisme mendorong gerakan nasionalis di banyak wilayah di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, di mana penduduk asli mulai menuntut kemerdekaan dan hak untuk memerintah diri mereka sendiri.
- **India**: Gerakan nasionalis di India, yang dipimpin oleh tokoh seperti **Mahatma Gandhi** dan **Jawaharlal Nehru**, bertujuan untuk membebaskan negara dari kekuasaan kolonial Inggris. Ini mencakup gerakan non-kekerasan dan kampanye massal untuk kemandirian yang akhirnya memuncak pada kemerdekaan India pada tahun 1947.
- **Indonesia**: Di Indonesia, nasionalisme modern dimulai pada awal abad ke-20 dengan munculnya organisasi-organisasi seperti **Budi Utomo** dan **Sarekat Islam**, yang mendorong kesadaran nasional di kalangan rakyat terhadap pentingnya persatuan dan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Peristiwa puncak dari gerakan nasionalis Indonesia adalah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, dipimpin oleh **Soekarno** dan **Mohammad Hatta**.
- **Afrika**: Di Afrika, gerakan nasionalis mulai berkembang pada pertengahan abad ke-20, di mana negara-negara seperti Ghana (di bawah pimpinan **Kwame Nkrumah**) dan Kenya (di bawah **Jomo Kenyatta**) memperjuangkan kemerdekaan dari kekuasaan kolonial Eropa. Gelombang dekolonisasi ini mengakibatkan pembentukan banyak negara merdeka di benua Afrika.
### 5. **Nasionalisme Abad ke-20**
- **Nasionalisme Etnis dan Perang Dunia I**: Nasionalisme etnis memainkan peran penting dalam memicu **Perang Dunia I** (1914-1918). Ketegangan antara berbagai kelompok etnis di Eropa, terutama di wilayah Austria-Hungaria dan Balkan, memicu konflik yang melibatkan banyak negara Eropa. Perang Dunia I juga membawa runtuhnya kekaisaran-kekaisaran besar seperti Austria-Hungaria, Kesultanan Ottoman, dan Kekaisaran Rusia, yang menghasilkan pembentukan negara-negara baru berdasarkan identitas nasional.
- **Nasionalisme Pasca-Perang Dunia II**: Setelah Perang Dunia II, nasionalisme kembali mendapatkan momentum, terutama di wilayah-wilayah kolonial yang diperintah oleh negara-negara Barat. Perang Dunia II melemahkan kekuatan kolonial Eropa, dan gerakan nasionalis di Asia, Afrika, dan Amerika Latin semakin kuat, menghasilkan gelombang dekolonisasi yang luas.
- **Nasionalisme dalam Perang Dingin**: Dalam periode **Perang Dingin**, nasionalisme sering kali dikaitkan dengan gerakan anti-imperialisme dan perjuangan melawan pengaruh asing, terutama di negara-negara dunia ketiga yang berusaha mempertahankan kedaulatan mereka dari pengaruh Amerika Serikat atau Uni Soviet.
### 6. **Nasionalisme di Abad ke-21**
- **Nasionalisme Globalisasi dan Identitas**: Pada abad ke-21, nasionalisme muncul kembali di banyak negara sebagai tanggapan terhadap globalisasi, imigrasi, dan ketidakpuasan terhadap sistem politik global. Banyak kelompok nasionalis saat ini menekankan pentingnya mempertahankan identitas nasional di tengah arus global yang dianggap mengancam kedaulatan dan budaya lokal.
- **Populisme Nasionalis**: Di banyak negara, nasionalisme kini terkait erat dengan gerakan populis yang menekankan penolakan terhadap elite politik global, kebijakan perdagangan internasional, dan imigrasi. Contoh nyata adalah kebangkitan gerakan-gerakan nasionalis di Amerika Serikat (di bawah pemerintahan **Donald Trump**) dan di Eropa (Brexit di Inggris, serta kebangkitan partai-partai nasionalis di Prancis, Italia, dan Hungaria).
### 7. **Jenis-Jenis Nasionalisme**
Nasionalisme tidak monolitik; ada berbagai bentuk dan manifestasi yang berbeda, seperti:
- **Nasionalisme Sipil**: Bentuk nasionalisme yang berdasarkan pada nilai-nilai bersama seperti hukum, kewarganegaraan, dan hak politik. Nasionalisme sipil cenderung lebih inklusif dan berfokus pada persatuan dalam keberagaman.
- **Nasionalisme Etnis**: Bentuk nasionalisme yang menekankan identitas bersama berdasarkan etnis, bahasa, budaya, dan sejarah. Nasionalisme ini sering kali lebih eksklusif dan bisa memicu konflik dengan kelompok lain.
- **Nasionalisme Agama**: Nasionalisme yang mengaitkan identitas nasional dengan keyakinan agama tertentu. Contoh nasionalisme agama bisa dilihat di India dengan gerakan **Hindutva**, yang mengaitkan identitas nasional dengan agama Hindu.
- **Nasionalisme Ekonomi**: Nasionalisme ini menekankan pentingnya melindungi industri dalam negeri, kedaulatan ekonomi, dan menolak keterlibatan atau dominasi asing dalam ekonomi nasional.
### Kesimpulan
Nasionalisme adalah kekuatan politik dan sosial yang sangat kuat, yang telah membentuk banyak peristiwa besar dalam sejarah dunia. Asal-usul nasionalisme modern dapat ditelusuri ke Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis pada abad ke-18, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia sebagai respons terhadap kolonialisme, imperialisme, dan pergerakan globalisasi. Nasionalisme bisa memiliki dampak positif dalam mendorong persatuan dan kemandirian bangsa, tetapi juga
bisa menjadi kekuatan destruktif ketika memicu konflik etnis, rasisme, dan xenofobia.
0 komentar:
Posting Komentar