peran keburukan, kesulitan dan keberatan dalam pertumbuhan manusia
Manusia Tidak selalu harus menjalani hal-hql buruk, penderitaan, kesulitan, kerja keras, kehidupan yang berat, dan perjuangan untuk tumbuh, tapi hal-hal seperti penderitaan, kesulitan, dan perjuangan memang sering menjadi “pupuk” penting untuk pertumbuhan manusia.
Kalau dipetakan:
-
Tumbuh tanpa penderitaan pun bisa.
-
Anak kecil bisa tumbuh tinggi hanya dengan makanan sehat dan tidur cukup.
-
Seseorang bisa berkembang dalam ilmu karena belajar dari buku dan guru yang baik, tanpa harus jatuh dalam kesulitan besar.
-
Jadi, pertumbuhan dasar (fisik, pengetahuan, keterampilan) tidak selalu menuntut penderitaan.
-
-
Namun penderitaan memperdalam pertumbuhan.
-
Kesulitan mengajarkan daya tahan, empati, dan kebijaksanaan.
-
Kegagalan membuat kita lebih rendah hati, lebih realistis, dan lebih siap untuk berhasil.
-
Kehidupan yang berat melatih manusia untuk menemukan makna dan nilai yang tak akan muncul dalam kenyamanan saja.
-
-
Kerja keras adalah jembatan.
-
Hampir semua bentuk pertumbuhan yang bernilai butuh usaha. Misalnya belajar alat musik, menulis, atau membangun relasi yang sehat.
-
Usaha itu sering melelahkan, tapi bukan berarti selalu penderitaan; kadang justru menyenangkan bila dijalani dengan cinta dan tujuan.
-
Jadi, manusia bisa tumbuh dalam kenyamanan maupun kesulitan, tapi kualitas pertumbuhannya sering berbeda. Kenyamanan membentuk rasa aman, kesulitan membentuk kekuatan. Idealnya, hidup memberi campuran keduanya.
Mau aku jelaskan dengan metafora, misalnya seperti pohon yang butuh sinar matahari dan badai untuk akarnya makin kuat?
0 komentar:
Posting Komentar